Kobbie Mainoo dan Tantangan di Manchester United
Kobbie Mainoo, gelandang muda berbakat Manchester United, kini menghadapi situasi yang cukup sulit. Sejak Ruben Amorim mengambil alih strategi tim, posisi Mainoo perlahan tersisih, terutama setelah Bruno Fernandes menjadi bagian dari pivot dua gelandang. Dibawah ini akan ada penjelasan tentang berita bola menarik lainnya di LIGA INGGRIS.

Musim 2025/26 pun menjadi sulit bagi pemain berusia 20 tahun ini. Ia belum pernah menjadi starter di Liga Inggris, dan kesempatan bermainnya hanya datang sebagai pemain pengganti. Hal ini menimbulkan pertanyaan soal masa depan Mainoo di Old Trafford.
Situasi tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi penggemar dan mantan pemain yang mengikuti perjalanan akademi United. Penurunan peran ini memicu spekulasi soal bagaimana klub menghargai pemain muda yang dibesarkan dari akademi sendiri.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kekecewaan Ben Foster terhadap Klub
Mantan kiper Manchester United, Ben Foster, menyoroti situasi ini melalui podcast pribadinya, Fozcast. Ia menilai komentar Ruben Amorim yang menyinggung Mainoo dan pemain akademi lain justru menimbulkan ketegangan.
Foster menyayangkan reaksi beberapa pemain muda yang harus menumpahkan kekecewaan lewat media sosial. Menurutnya, situasi ini menunjukkan kondisi klub yang tidak sehat ketika pemain merasa harus ‘bersuara’ di luar lapangan.
Pernyataan Foster menekankan pentingnya komunikasi dan penghargaan terhadap pemain muda. Ia menilai United seharusnya lebih bijak dalam mengelola talenta yang dibesarkan dari akademi, agar tidak menimbulkan rasa kurang dihargai.
Baca Juga: Rumor Transfer: Arsenal dan Chelsea Mengincar Darryl Bakola dari Marseille
Masa Depan yang Masih Abu-abu

Di tengah minimnya menit bermain, Mainoo dikaitkan dengan kemungkinan hengkang pada bursa transfer Januari. Napoli disebut menjadi salah satu klub yang memantau situasinya, mengingat gelandang timnas Inggris ini ingin tampil reguler demi peluang masuk skuad Piala Dunia 2026.
Kontrak Mainoo di United masih berlaku hingga 2027, namun gajinya sekitar £25 ribu per pekan. Angka ini jauh lebih rendah dibanding pemain baru seperti Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha, yang menerima kontrak besar. Foster menilai ketimpangan ini menjadi salah satu faktor kekecewaan Mainoo.
Keinginan untuk dihargai dan tampil secara konsisten membuat masa depan Mainoo di Old Trafford semakin dipertanyakan. Baginya, bermain reguler bukan sekadar ambisi, tapi juga kebutuhan untuk mengembangkan karier dan membangun reputasi internasional.
Perspektif di Balik Layar
Foster juga mengingatkan publik untuk memahami situasi dari sisi manajer. Ada kemungkinan keputusan untuk membatasi peran Mainoo berdasarkan etos latihan, sikap, atau pertimbangan taktis yang tidak diketahui publik.
Musim ini, Mainoo telah tampil 12 kali di semua kompetisi sebelum sempat absen akibat cedera. Meskipun begitu, bakat dan kemampuan gelandang muda ini tetap menjadi aset berharga bagi United. Ke depan, klub diharapkan menemukan cara untuk menjaga hubungan dengan pemain muda berbakat ini.
Penghargaan, komunikasi, dan kesempatan bermain yang adil bisa menjadi kunci agar Mainoo tetap termotivasi dan berkembang bersama Manchester United. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita bola menarik lainnya di ligainggris.id.
